Nurul, seorang siswi SMAN 1 Takalar yang duduk di bangku kelas 12 bermimpi bisa masuk ke kampus top Indonesia yaitu Universitas Padjadjaran. Kampus tersebut terkenal dengan lokasinya yang asri dan suasana belajar yang sejuk, jauh dari kegaduhan perkotaan.
Salah satu yang paling ikonik di Unpad adalah toga wisudanya yang unik dan elegan. Toga ini menjadi simbol kebanggaan bagi setiap lulusan Unpad. Sejak kelas 11, Nurul bertekad untuk bisa menjadi bagian dari kampus tersebut, karena salah satu novel yang ia baca pun membuatnya makin cinta dengan kampus tersebut.
Namun, jalan menuju kampus impian itu tidak mudah. Nurul mengalami berbagai tantangan, mulai dari tidak ikut serta dalam olimpiade yang ia nantikan. Setiap lomba yang diikutinya, tak satupun yang dia menangkan. Itu pula yang membuatnya khawatir, apakah dia mampu masuk ke kampus tersebut dengan persaingan yang begitu ketat, apalagi jurusan favoritnya adalah psikologi.
Selain itu, teman-teman Nurul sering meragukan mimpinya, mengatakan bahwa: “Kampus sebesar Unpad? Jurusan Psikologi pula? Itu cuma untuk anak-anak kota yang pintar dan punya koneksi.”
Kata-kata itu sempat membuat Nurul merasa tidak percaya diri, tapi dia berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya. Dalam hatinya, Nurul tahu bahwa dia harus membuktikan diri, bukan kepada orang lain, tapi kepada dirinya sendiri.
Meskipun Nurul menghadapi berbagai kesulitan, semangatnya tidak pernah padam. Ia mulai membangun jaringan dengan senior-senior di kampus yang bersedia membimbingnya. Dari mereka, Nurul belajar tentang strategi belajar efektif dan kiat sukses di Unpad. Dia pun aktif mengikuti forum diskusi online mengenai psikologi, menjalin koneksi dengan mahasiswa dari berbagai daerah.
Semua usaha ini membuat Nurul semakin yakin bahwa dia bisa mengatasi segala rintangan. Setiap hari, dia berusaha lebih keras, bertekad bahwa segala tantangan yang dihadapinya akan menjadi pengalaman berharga menuju impiannya.
Walaupun prestasi di olimpiade dan lomba tidak pernah ia raih, Nurul tidak mau menyerah. Dia mulai mencari jalur lain untuk mencapai impiannya. Dia belajar lebih giat setiap malam untuk mempersiapkan ujian masuk. Dia mengikuti les tambahan, dan berusaha mencari beasiswa agar orang tuanya tidak terlalu terbebani.
Hubungan Nurul dan orang tuanya menjadi kunci, di mana dukungan dan semangat dari mereka menjadi sumber motivasi utamanya dalam menggapai cita-cita nya. “Kamu harus terus berusaha, Nurul. Jangan menyerah, rezeki dan jalan kita sudah ditentukan oleh Allah. Yang penting kamu berusaha sebaik mungkin,” ujar ibunya setiap kali melihat Nurul tampak lelah belajar hingga larut malam.
Mendekati hari ujian, Nurul mulai merasa tertekan. Keseimbangan antara belajar di sekolah dan di rumah serta tekanan dari lingkungan sekitar membuatnya lelah secara mental. Dia sempat ragu, apakah mimpinya ini layak dan perlu diperjuangkan, mengingat betapa banyaknya ujian dan sulitnya kondisi yang dia hadapi. Nurul bahkan mulai berpikir untuk menyerah saja mengejar Unpad dan memilih jalur yang lebih mudah, namun bukan yang dia inginkan.
Namun, di tengah keraguan itu, ia teringat dengan novel yang pernah ia baca. Novel tersebut bercerita tentang sepasang kekasih yang berkuliah di Unpad, mereka aktif dalam berbagai kegiatan. Kisah cinta mereka bukan hanya tentang romansa, tetapi juga tentang bagaimana mereka saling mendukung dalam meraih impian masing-masing.
Cerita itu membuat Nurul terpesona dengan kehidupan kampus yang selalu berubah dan berkembang, penuh semangat, dan persahabatan yang erat. Dia ingin merasakan atmosfer kampus yang sama, di mana setiap mahasiswa saling mendukung dan tumbuh bersama. Dia juga ingin menjadi Psikolog yang sukses dan bermanfaat.
Sebagai Persiapan menjelang ujian, Nurul memutuskan untuk lebih memfokuskan diri pada studinya. Ia mengatur jadwal belajar yang ketat, membagi waktu antara pelajaran, hobi, dan istirahat. Ia bertekad untuk tidak hanya belajar dari buku tapi juga membaca jurnal dan artikel tentang psikologi untuk memperluas pengetahuannya.
Nurul bahkan membuat catatan yang berisi konsep-konsep penting yang harus diingat. Catatan ini menjadi teman setianya saat belajar dan membantu menguatkan ingatannya.
Dia juga aktif berinteraksi dengan teman-teman yang juga ingin belajar. Setiap hari mereka berkumpul untuk belajar bersama, saling berbagi pengetahuan dan motivasi. Lingkungan belajar yang positif ini membantu Nurul merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi ujian. Bersama teman-temannya, ia sering berdiskusi tentang berbagai topik pelajaran ujian masuk kampus, yang semakin menambah minatnya dalam belajar.
Hari ujian pun tiba. Dengan tekad yang kuat dan dorongan dari keluarganya, Nurul pun mengikuti ujian. Suasana di sana begitu tegang, namun Nurul mencoba menenangkan diri. Ia mempersiapkan dirinya sebaik mungkin, mengingat setiap pelajaran yang telah dia pelajari selama berbulan-bulan.
Di sinilah Nurul bertarung melawan ketidakmungkinan, membuktikan kepada dirinya sendiri bahwa dia layak mendapatkan mimpi itu. Waktu berjalan terasa begitu cepat, namun Nurul berhasil menyelesaikan ujian dengan penuh percaya diri.
Hasil ujian pun diumumkan. Jantung Nurul berdegup begitu kencang ketika dia membuka situs resmi Unpad untuk melihat pengumuman. Matanya menyusuri layar, mencari namanya di antara ratusan calon mahasiswa lainnya.
Dan di sana, di antara deretan nama-nama itu, Nurul melihat namanya tertulis dengan jelas "Siti Nurul Hidayanti". Ia diterima di Universitas Padjadjaran jurusan Psikologi.
Rasa syukur dan bahagia di hari Nurul. Semua kerja keras dan pengorbanannya terbayar. Ia berlari sambil menangis haru memberitahu seisi rumahnya bahwa "Aku diterima! Aku diterima di Unpad! Aku berhasil".
Di balik semua perjuangan dan keraguan, Nurul membuktikan dengan tekad dan usaha, mimpi sebesar apapun bisa tercapai. Kini, ia siap melangkah ke babak baru hidupnya, mewujudkan mimpi menjadi mahasiswa Psikologi di Universitas Padjadjaran, mengenakan toga yang selama ini ia impikan dan kelak membantu orang-orang dengan ilmu yang ia miliki.
Dengan ini Nurul menekankan bahwa setiap perjalanan menuju impian bukan hanya soal hasil, tetapi juga tentang bagaimana seseorang bertahan dan berkembang di tengah tantangan yang ada.
Beberapa bulan setelah diterima Unpad, Nurul mulai mempersiapkan diri untuk memasuki dunia baru yang penuh tantangan. Ia membayangkan pengalaman menjadi mahasiswa dengan segala aktivitas seru yang akan ia hadapi, seperti bergabung dengan organisasi kemahasiswaan, mengikuti seminar, dan bertemu dengan orang-orang baru yang memiliki visi misi yang sama dengannya.
Semua itu membuat Nurul semakin bersemangat. Dia ingin terlibat dengan berbagai kegiatan yang dapat membantunya belajar lebih banyak tentang psikologi, sekaligus membangun jaringan dan persahabatan.
Mimpi Nurul untuk menuntut ilmu di Unpad bukan hanya tentang prestasi akademis semata. Ia juga ingin merasakan pengalaman hidup di lingkungan yang baru dan belajar dari berbagai latar belakang mahasiswa lainnya. Ia yakin bahwa pengalaman ini akan memperkaya pengetahuannya dan membantunya menjadi psikolog yang kompeten di masa depan.
Dengan semangat dan harapan yang tinggi, Nurul siap menempuh perjalanan barunya di Universitas Padjadjaran. Ia percaya bahwa setiap langkah yang ia ambil menuju impian ini adalah bagian dari proses belajar yang tak ternilai.
Dengan keyakinan penuh, ia akan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik, demi mencapai cita-citanya sebagai seorang psikolog yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Nurul juga menyadari bahwa menjadi mahasiswa bukan hanya tentang belajar di kelas, tetapi juga tentang mengembangkan diri secara pribadi. Ia berencana untuk mengikuti berbagai pelatihan dan workshop di luar kurikulum agar keterampilannya semakin terasah.
Dari situ, ia berharap dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan empati, dua hal penting bagi seorang psikolog. Di samping itu, Nurul bertekad untuk aktif dalam kegiatan sosial, mengaplikasikan ilmu yang ia pelajari untuk membantu orang-orang di sekitarnya.
Setiap pengalaman baru ini akan membentuknya menjadi individu yang lebih baik, siap menghadapi tantangan dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Siti Nurul Hidayanti. Sehari-hari, ia disapa sahabatnya dengan panggilan sayang, Nurul. Sebagai siswa SMAN 1 Takalar yang kreatif dan inovatif, Nurul aktif di beberapa kegiatan Eskul, termasuk di kegiatan Rohis, Tarbiyah Club. Selain sangat menikmati drakor sebagai film fovorit, Nurul juga sangat bahagia ketika membaca novel. Dan bagi yang penasaran dengan karya-karya Nurul selanjutnya, silahkan kunjungi rumah digital Nurul di: http://nunukkk.medium.com
[Ulasan atas cerpen ini dengan judul Jatuh Cinta Pada Kampus Impian dapat dibaca di sini]
Tidak ada komentar: