Ribuan kilo jalan yang ditempuh
Lalui badai yang menghambat
diatas tabur caci makian
diambang batas labil dewasa.
Puluhan anak tangga menanti
lalui pagar yang menajam
diatas duri air mata diambang batas keluh kesah
ribuan kilo jalan.
Deras sungai menghanyutkan
diatas tebing tengkorak jerih payah
diambang belulang kepercayaan
puluhan anak tangga
menanti lalui satu persatu untuk naik.
Terhempas dalam tangga penanti
bangkit jiwa penyatu cakar mendarah cekik
Adinda penangkal tragedi
kini menanti berdendang melodi
mengharap arak tak kunjung menjadi
Menampar luka jemari gendang jerami padi.
Kakanda penabur kolonial
terhempas dalam kubur tunggal
menanti terbangun dalam tidur janggal
terbungkus selimut mundur penangkal
kerapuh bilik alas berdebu
lapuk termakan lipas serbu
jatuh dalam rantai menggebu
bak sragam putih berwarna merah jambu.
Tebing tengkorak dalam kepercayaan
ambang batas dalam labil pendewasa
penangkal airmata dalam anak tangga
bagi Adinda di aliran deras sungai.
Takalar. Desember 2015
Biodata Penulis: Ihdiyani Rezky Aulia Arham, lahir di Takalar pada 14 April 2000, Sekolah di SMAN 3 Takalar. Juga Anggota Kelas Literasi Komunitas Pena Hijau Takalar.
keren dinda, susah untuk ditafsir maknanya hehe
BalasHapus